Cara Plester Dinding Tembok Agar Tidak Mudah Retak, Kuat & Tahan Lama

Salah satu bagian penting dari visual rumah adalah dinding. Jika dinding tidak berkualitas, akan berdampak pada estetik rumah secara menyeluruh. Dinding retak dan plesteran mudah rontok, semakin memperburuk tampilan rumah. Ini bisa membuat penghuni dan yang melihat tidak nyaman.


Kontraktor Mojokerto, pemborong Mojokerto, dan semua yang mengerjakan proyek pembangunan rumah di Jawa Timur, harus benar-benar tahu pengetahuan tentang cara plester dinding yang baik agar tidak mudah retak.

Berikut ini adalah cara plester tembok yang baik dan benar agar dinding tembok lebih awet dan tahan lama. 

Cara Plester Tembok

Sebelum melakukan pengerjaan plester tembok, pastikan sudah mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan berikut ini :

- Semen

- Pasir

- Alat pengaduk

-  Alat pengayak

- Benang dan paku

- Palu

- Triplek

- Kertas semen

- Meteran

- Ember

- Roskam

- Penggaris

- Kayu lurus

Setelah semua alat dan bahan sudah siap, berikut ini cara plester tembok yang baik dan benar.

Pastikan Sudah Memeriksa Kondisi Dinding

Jangan sampai melakukan proses plester dinding pada saat dinding belum siap untuk diplester. Ciri-ciri dinding belum siap adalah dindin masih belum benar-benar kering karena masih baru selesai dipasang batu bata. 

Kemudian, dinding tidak siap jika lubang-lubang untuk pipa, jalur listrik, ventilasi, dan lain sebagainya masih belum dilubangi. Agar tidak mempersulit pekerjaan pelubangan dinding, pastikan untuk mempersiapkan semua hal tersebut.

Pastikan Sudah Membersihkan Bagian Dinding Tembok

Batu bata merah atau bata ringan yang sudah disusun menjadi tembok harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum menerapkan cara plester tembok dengan baik dan benar. Kotoran-kotoran dinding akan menghalangi adonan semen pasir menempel ke bata merah atau bata ringan.

Persiapkan Acuan Untuk Ketebalan dan Pembatas Plester

Ini adalah bagian yang paling krusial untuk menerapkan cara plester tembok dengan baik dan benar. Yaitu memasang panduan ketebalan dan pembatas pada tembok bangunan.

Acuan atau panduan plester ini dibuat agar permukaan tembok menjadi rata dan halus. Dan alat yang digunakan sebagai acuan atau panduan ini adalah paku dan benang.

Membuat Bahan Plester

Meski cara yang diterapkan untuk plester sudah baik dan benar, kalau komposisi adonan yang digunakan salah, tetap akan menurunkan kualitas plester dinding setelah jadi. Komposisi utama bahan untuk plester adalah semen dan pasir. Komposisi yang digunakan adalah 1 : 3 sampai 1 : 5. Satu sebagai semennya, sedangkan 3 dan 5 sebagai pasirnya. Agar hasil bisa optimal, pastikan pasir yang digunakan adalah pasir halus. Pasir rekomendasi adalah pasir hitam Lumajang yang sudah terkenal kualitasnya.

 Buat adonan plester dengan adukan yang tidak terlalu encer agar mudah untuk diaplikasikan pada dinding bangunan. Pastikan untuk cek kondisi tembok, apakah terlalu panas atau tidak. Karena jika tembok dalam kondisi panas, akan mempercepat pengeringan adonan plester. Ini membuat adonan kering prematur dan bisa menurunkan kualitas plesteran dinding. Oleh karena itu, sebelum mengaplikasikan plesteran ke dinding, siramlah dinding yang akan ditempeli plesteran dengan air. Agar dinding tidak dalam kondisi kering.

Membuat Kepala Plester Dinding

Setelah adonan selesai dibuat, langkah awal untuk aplikasikan ke dinding adalah membuat kepala plesteran. Kepala plesteran ini secara singkat bisa dianggap sebagai acuan agar plesteran dinding menjadi rata dan lurus. 

Setelah kepala plesteran dibuat, adonan plesteran bisa langsung diaplikasikan pada dinding. Dan pastikan untuk memperhatikan permukaan plesteran agar lurus dan rapih.

0 Komentar